"Perkuat Langkah Menuju Akreditasi Unggul", FEB Universitas Narotama Lakukan Benchmarking ke UMS Surakarta
27 Desember 2025, 13:05:21 Dilihat: 75x
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Narotama melalui Program Studi Magister Manajemen (MM) melaksanakan kegiatan benchmarking dan guest lecture ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Jumat, 20 Desember 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Dekan FEB Dr. Agus Sukoco, S.T., M.M serta diikuti oleh jajaran pimpinan fakultas dan mahasiswa Magister Manajemen semester 1 angkatan 2025 secara hybrid yang terdiri dari 40 mahasiswa offline dan 80 mahasiswa online.
Dekan FEB Universitas Narotama, Dr. Agus, Sukoco, S.T., M.M, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan studi banding dengan Program Pascasarjana UMS yang telah terakreditasi Unggul, sekaligus membuka peluang kolaborasi akademik ke depan.
“Benchmarking ini dilakukan untuk belajar langsung dari Program Studi Magister Manajemen UMS yang sudah unggul dan memiliki Program Doktor Ilmu Manajemen.
Harapannya, Prodi MM Universitas Narotama ke depan juga dapat meraih akreditasi unggul dan membuka Program Doktor Ilmu Manajemen,” ujar Dr. Agus.
Kunjungan ini diterima langsung oleh jajaran pimpinan Pascasarjana UMS, Direktur Pascasarjana UMS Prof. M. Farid Wajdi, MM.,Ph.D, beserta jajaran, Dalam rangkaian acara tersebut, FEB Universitas Narotama dan Pascasarjana UMS juga menggelar guest lecture kolaboratif. Narasumber yang hadir antara lain Prof. Marwan Effendi, ST., MT., Ph.D dari UMS yang menyampaikan materi terkait publikasi riset mahasiswa Magister Manajemen menuju jurnal internasional bereputasi (Scopus). Sementara itu, Dr. Joko Suyono, Ph.D dari Universitas Narotama membawakan materi tentang self leadership atau kepemimpinan diri.
Dr. Agus menambahkan, mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Selain mendapatkan wawasan akademik, mahasiswa juga dapat melihat langsung pengelolaan institusi pendidikan tinggi berskala besar seperti UMS.
“UMS memiliki sekitar 40.000 mahasiswa dengan Fakultas Ekonomi saja mencapai 6.000 mahasiswa dan didukung delapan profesor. Ini menjadi inspirasi bagi kami untuk meningkatkan kinerja kelembagaan, jumlah mahasiswa, dan kualitas pembelajaran,” jelasnya.
Dari sisi pembelajaran, FEB Universitas Narotama juga melakukan benchmarking terhadap penerapan sistem pembelajaran yang dijalankan UMS, serta arah kebijakan riset mahasiswa yang sudah berorientasi internasional.
“Ke depan, mahasiswa MM Universitas Narotama tidak hanya ditargetkan publikasi nasional, tetapi juga internasional,” imbuh Dr. Agus.
Lebih lanjut, Dr. Agus menyampaikan bahwa secara nonformal telah dibahas rencana kerja sama lanjutan dengan Pascasarjana UMS, yang akan ditindaklanjuti melalui penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Kesepakatan (MoA) dalam lingkup Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Bentuk kolaborasi yang direncanakan antara lain pertukaran dosen, guest lecturer, keterlibatan dosen UMS dalam pembelajaran dan ujian Program Doktor, serta peluang bagi alumni MM Universitas Narotama untuk melanjutkan studi S3 di UMS.
“Ini peluang besar untuk meningkatkan kualitas alumni. Mahasiswa tidak berhenti di Magister saja, tetapi bisa melanjutkan ke Program Doktor,” ujarnya.
Selain aspek akademik, Dr. Agus juga menyoroti nilai khas UMS yang mengintegrasikan intelektualitas dengan religiusitas dan spiritualitas.
“UMS tidak hanya mengejar capaian akademik dan materi, tetapi juga membangun nilai spiritual. Keberhasilan tidak hanya diukur dari uang atau kepandaian, tetapi juga dari kebahagiaan dan keselamatan jiwa, dunia dan akhirat,” tuturnya.
Sebagai penutup, Dr. Agus berpesan kepada mahasiswa agar tidak membatasi diri dalam belajar.
“Jangan belajar hanya di satu tempat. Kita harus membuka diri belajar ke mana saja, bahkan sampai luar negeri. Jangan menjadi seperti katak dalam tempurung,” pesannya.
Ke depan, FEB Universitas Narotama berencana melanjutkan program benchmarking dan guest lecture ke berbagai perguruan tinggi lain, termasuk ke luar negeri seperti Malaysia dan Thailand, dengan konsep swadaya dan hybrid, sehingga seluruh mahasiswa tetap dapat mengikuti dan merasakan manfaatnya.